Sorong Senin 16 Juni 2025
Sebuah malam penuh kemuliaan
dan lawatan ilahi tersaji dalam Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)
malam pertama, yang
diselenggarakan di GPdI Kristus Tuhan Kampung Baru, Kota Sorong, pada Senin, 16 Juni 2025, mulai pukul 18.30 WIT. Ibadah ini sekaligus menjadi bagian
dari ucapan
syukur HUT GPdI Kristus Tuhan, serta merupakan bagian dari program Komisi Daerah (KD)
Penginjilan GPdI Papua Barat Daya, yang dijadwalkan berlangsung selama 10 malam berturut-turut
di berbagai lokasi, mencakup Kota dan Kabupaten Sorong. Kegiatan ini juga bertepatan dengan
peringatan Hari
Pentakosta, momen
pencurahan Roh Kudus yang menjadi kekuatan gereja dalam menjalankan Amanat
Agung Tuhan Yesus.
Ibadah malam pertama
berlangsung dengan sangat luar biasa.
Seluruh pelayan-pelayan altar dari gereja lokal tampil dalam kekompakan dan
semangat yang menyala, mempersembahkan pujian dan penyembahan yang menyentuh
hati. Hadir dalam ibadah ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Pdt. Max Karubaba, M.Th
selaku Biro
Organisasi GPdI Papua Barat Daya, serta Pdt. Jopie Kalangi, M.Th., M.Pd, Sekretaris Majelis Daerah GPdI Papua Barat Daya. Suasana dipenuhi hadirat Tuhan sejak
awal hingga akhir ibadah.
Firman Tuhan malam itu disampaikan oleh Pdt. Eddy Pongoh, Ketua Departemen Penginjilan Pusat
GPdI sekaligus Ketua KP4 Pusat, yang juga menjadi pembicara utama selama
seluruh rangkaian KKR ini. Dalam khotbahnya yang penuh kuasa, beliau mengangkat
perenungan dari Kisah Para Rasul
1:6–7, Maka bertanyalah
mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini
memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu
mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Para murid bertanya kepada Yesus
apakah saat itu Ia akan memulihkan kerajaan bagi Israel—mereka masih berpikir
dalam kerangka politik dan pemulihan secara nasional. Namun Yesus menjawab
bahwa urusan
waktu dan masa adalah hak prerogatif Allah, dan bukan bagian dari yang harus mereka ketahui.
Yesus mengarahkan fokus mereka bukan pada waktu pemulihan
dunia secara fisik,
tetapi pada misi
rohani yang akan segera mereka jalani, yaitu menjadi saksi-Nya dengan kuasa Roh Kudus (yang dijelaskan
pada ayat berikutnya, Kis. 1:8).
Lalu beliau juga menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan pemulihan
kerajaan Israel adalah bicara tentang pribadi kita masing-masing sebagai Israel
Rohani.
= Israel rohani
bukan lagi soal suku atau bangsa, tapi umat Allah
yang percaya kepada Kristus, baik Yahudi maupun non-Yahudi.
= Pemulihan yang dimaksud Yesus bukan pembebasan politik, tetapi kehadiran Roh Kudus
dan perluasan kerajaan Allah ke seluruh dunia (lihat kelanjutannya di
ayat 8).
= Murid-murid dan para pengikut Kristus menjadi “Israel baru”
— yaitu komunitas orang percaya yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus dan
menjalankan misi penginjilan.
mengenai waktu dan kehendak
Tuhan yang ajaib, dan bagaimana Roh Kudus memberikan kuasa kepada umat-Nya
untuk menjadi saksi sampai ke ujung bumi.
Dalam kesaksiannya, Pdt. Eddy Pongoh
membagikan pengalaman pribadinya yang menyentuh, ketika ia mengalami serangan stroke
dan dirawat selama kurang lebih empat hari di rumah sakit, serta tentang istrinya yang pernah
didiagnosis menderita kanker pankreas. Namun,
Tuhan yang
penuh kuasa dan kemurahan memberikan kesembuhan yang luar biasa
bagi mereka berdua—sebuah mujizat hidup yang menjadi kesaksian nyata dari kuasa doa
dan iman.
Usai khotbah, beliau
mengundang seluruh jemaat yang sedang bergumul, yang merindukan kelepasan,
pemulihan, dan mujizat, untuk maju ke depan. Dengan penuh kasih, beliau menumpangkan tangan satu
per satu, dan kuasa Roh Kudus
nyata bekerja menyentuh hati dan tubuh setiap jiwa yang berseru kepada Tuhan
malam itu. Banyak yang menangis, bersujud, dan mengalami kelegaan batin serta
pembaharuan rohani.
Setelah itu, Pdm. Sonny
W.Amamehi,A.Ma.,SE.,MM membawakan doa berkat atas firman Tuhan, yang dilanjutkan dengan doa penutup oleh Pdt.
Jopie Kalangi, M.Th.,M.Pd, yang sekaligus menyampaikan informasi penting kepada
seluruh jemaat dan gembala-gembala yang hadir. Beliau mengajak semua untuk bersatu
dalam dukungan terhadap rangkaian KKR ini, baik secara rohani maupun tenaga,
karena penginjilan adalah denyut nadi gereja yang hidup.
Ibadah kemudian ditutup
dengan jamuan
kasih, mempererat
tali persaudaraan seiman, serta sesi foto bersama antara para
pengurus KD Penginjilan GPdI Papua Barat Daya, para gembala-gembala yang hadir,
dan para pembicara utama. Suasana kebersamaan yang hangat dan penuh kasih
Kristus menjadi penutup yang indah dari malam pertama yang bersejarah ini.
Kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, yang telah
melawat umat-Nya di Sorong dan akan terus bekerja selama sepuluh malam ke
depan. Roh Kudus telah memulai pekerjaan-Nya, dan gereja bersiap menerima
tuaian besar jiwa-jiwa bagi Kerajaan Allah.
LAWATAN ROH KUDUS DALAM IBADAH KKR MALAM KE-I KDP3 GPdI PBD
0 Komentar