Pada hari Kamis, tanggal 28 Agustus 2025, Gereja Pantekosta di Indonesia
(GPdI) Provinsi Papua Barat
Daya menggelar kegiatan penting dalam rangkaian Musyawarah Kerja Daerah
(Mukerda) II, yaitu Rapat Pleno. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh hikmat
dan semangat pelayanan di ballroom Rylich Panorama Hotel, dimulai sejak pukul 08.00 pagi WIT.
Rangkaian kegiatan rapat pleno diawali dengan Chapel pagi,
sebuah momen rohani yang menjadi dasar dan pondasi dari seluruh proses rapat.
Doa pagi dipimpin oleh Ibu Pdt. Yaning Repi, yang dengan penuh kesungguhan
mengajak seluruh peserta untuk menyerahkan kegiatan rapat ke dalam tangan
Tuhan. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Endang Seru Tandidatu, S.Th.,S.Pd,
yang menjabat sebagai Biro Pendidikan dan Pengajaran GPdI Papua Barat Daya.
Dalam renungan yang diambil dari Galatia 1:10, Beliau menekankan pentingnya pelayanan yang
berfokus pada perkenanan Allah, bukan semata-mata pada penilaian manusia.
Firman ini menjadi dasar rohani yang meneguhkan semangat para peserta dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan.
Setelah sesi rohani, kegiatan berlanjut ke Rapat Pleno I, yang secara
resmi dibuka dengan doa oleh Pdt. Wempi Raunsai, S.Th, selaku
Wakil Ketua I Majelis Daerah GPdI Papua Barat Daya. Suasana rapat pun semakin
bermakna dengan kehadiran Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Bapak Elisa Kambu, S.Sos,
yang turut memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya,
Gubernur Elisa Kambu menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan Mukerda dan
menegaskan bahwa hasil rapat pleno ini akan menjadi penentu arah pelayanan GPdI ke depan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan sinergi antara organisasi
gereja dan pemerintah demi kemajuan masyarakat dan pembangunan daerah yang
berlandaskan nilai-nilai spiritual dan etika Kristen.
Agenda selanjutnya adalah laporan umum dari Majelis Daerah GPdI Papua Barat
Daya, termasuk pembacaan dan pengesahan tata tertib rapat Mukerda II. Dengan tertib dan sistematis, seluruh peserta
mengikuti jalannya rapat yang dipandu oleh pimpinan sidang dari Majelis Daerah.
Memasuki Rapat
Pleno II, suasana menjadi lebih dinamis. Dalam sesi ini,
Majelis Daerah sebagai pimpinan sidang memberikan kesempatan kepada masing-masing Majelis
Wilayah yang terdiri dari 8 wilayah, untuk menyampaikan
laporan
kerja dan perkembangan pelayanan di wilayah masing-masing.
Tidak hanya itu, 7 komisi daerah juga diberikan ruang untuk menyampaikan
laporan pertanggungjawaban dan capaian program masing-masing. Dua staf khusus,
yaitu Staf
Khusus Bidang Hukum dan Advokasi serta Staf Khusus Bidang Infokom,
turut ambil bagian dengan menyampaikan laporan strategis yang berperan penting
dalam mendukung kerja-kerja pelayanan GPdI di Papua Barat Daya.
Di tengah rapat pleno II ini, pimpinan sidang juga melakukan pembagian komisi rapat
menjadi tiga bagian utama, yaitu:
· Komisi A,
· Komisi B,
dan
· Komisi C.
Setiap komisi diberikan mandat untuk membahas pokok-pokok persoalan
strategis, menyusun rencana kerja, dan merumuskan rekomendasi yang akan
disampaikan pada sidang pleno selanjutnya.
Kemudian, agenda dilanjutkan dengan Rapat Pleno III, yang juga disebut
sebagai Rapat
Paripurna atau Rapat Akhir. Dalam sesi ini, masing-masing
komisi—yakni Komisi
A, Komisi B, dan Komisi C—menyampaikan hasil pembahasan mereka.
Pelaporan dilakukan secara bergiliran, dengan isi yang mencakup kesimpulan,
rekomendasi, dan usulan strategis untuk pelayanan GPdI di Papua Barat Daya ke
depan.
Sebagai penutup dari seluruh rangkaian rapat pleno, dilakukan prosesi
penyerahan hasil
rumusan rapat dari tiga komisi, yang telah difinalisasi oleh 7 anggota Tim Perumus,
kepada Majelis
Daerah GPdI Papua Barat Daya. Hasil ini akan menjadi bahan
pijakan dalam pelaksanaan program kerja dan kebijakan pelayanan di sisa periode yang akan datang.
Kegiatan rapat pleno Mukerda II GPdI Papua Barat Daya ini mencerminkan
semangat keterbukaan, kebersamaan, dan tanggung jawab dalam pelayanan gereja.
Dengan melibatkan berbagai unsur dari tingkat wilayah, komisi, dan staf khusus,
proses rapat ini menunjukkan bahwa GPdI Papua Barat Daya terus bertumbuh
sebagai organisasi yang terstruktur dan responsif terhadap perkembangan zaman
serta kebutuhan pelayanan jemaat.
0 Komentar