Perkataan sia-sia adalah perkataan yang tidak berguna, hampa,
tidak membangun, dan yang tidak memiliki tujuan yang baik. Contohnya adalah
mengeluh, bergosip, berbohong, berkata kasar, guyonan yang jorok dan kotor,
cemoohan, dan juga dusta. Ketika sedang berkumpul bersama teman-teman, kita
dapat tergoda untuk membicarakan kejelekan orang lain. Ketika sedang marah,
terkadang kita tidak dapat mengendalikan diri dan kemudian mengeluarkan
perkataan-perkataan yang teledor dan tidak pantas.
Perilaku harus sopan santun 1 Petrus 3:2 saat mereka mengamati perilaku Anda yang suci dan penuh hormat.
Menjadi Penopang dalam Gereja 1 Timotius 3:15 tetapi jika aku terlambat, aku menulisnya, supaya engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Bersikap Bijak Yakobus 3:13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berakal budi? Biarlah ia menunjukkan perbuatannya dengan perilakunya yang baik, dalam kelembutan hikmat.
Memiliki sikap hidup yang baik. 1 Petrus 2:12 Jagalah tingkah lakumu tetap baik di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sehingga ketika mereka memfitnah kamu sebagai orang yang berbuat jahat, mereka memuliakan Allah pada hari pelayat karena perbuatan-perbuatanmu yang baik, seperti yang mereka lihat.
Namun ada satu bentuk kasih yang memang
sering di salah artikan orang, ialah teguran: Mat 18:15, berkata jika saudaramu
berbuat dosa tegorlah dia di bawah empat mata dan banyak lagi ayat firman Tuhan
yang berbicara tentang menegur mereka yang salah. Dan konsep kita kebanyakan
bahwa kasih itu berarti memberi, memuji dan sebagainya, teguran lebih identik
dengan kebencian sehingga ketika kita di tegur, bukanya menjadi baik malah yang
ada timbul kebencian dan ada satu kata mutiara yang baik untuk itu ialah “kita
cenderung lebih memilih di hancurkan oleh pujian daripada di selamatkan oleh
kritikan. Oleh karena itu sebagai bentuk kasih kita juga harus berani
menegur yang salah karena kita mengasihi dan ingin ia menjadi lebih
baik, namun tentunya setelah menegur kita juga harus memberi solusi.
4). Jadilah Teladan dalam Kesetiaan
kata
setia ini identik erat hubungannya dengan tanggung jawab, oleh karena itu
bagaimana menjadi teladan dalam kesetiaan ialah sikap bertanggung jawab kepada
Allah dengan sikap hidup kita yang berkenan kepada Allah dan bertanggung jawab
kepada sesama lewat melakukan dengan baik apa yang di percayakan kepada kita
dan Gal 5:22 mencatat kesetiaan itu adalah salah satu bentuk dari
buah Roh
bicara soal kesucian dan kekudusan hidup, seringkali menjadi hal yang tidak menarik bagi sebagian orang. Karena ada orang yang beranggapan bahwa yagn harus hidup kudus itu hanya hamba Tuhan, kita masih hidup di dunia jadi wajar saja kalau kita masih berdosa. Ini pencapat yang salah, karena apa dalam Luk 1:73-75, di situ berbicara bahwa Allah mengaruniakan keselamatan kepada kita supaya kita yang berdosa ini dapat beribadah kepadaNya dan hidup dalam kekudusanNya. Ini tujuan Allah dalam karya penyelamatan yaitu bahwa kita dapat hidup kudus di hadapanNya dan 1 Pet 1:15,16 berkata kamu harus kudus karena Aku kudus. Kalau ada yang berkata…. Hidup kudus itu sulit sekali, iya benar.. sangat sulit dan karena sulit kita membutuhkan anugerah dan pertolongan Tuhan untuk memampukan kita hidup kudus sebab jika kita melakukan tanpa mengandalkan pertolongan Tuhan maka kita akan menjadi sombong rohani, sebab itu tetaplah berusaha untuk hidup kudus dengan senantiasa meminta pertolongan Tuhan.
1.
0 Komentar