Haleluya…!!
Sorong, Rabu
25 Juni 2025 menjadi malam yang penuh kemuliaan dan kuasa ilahi
ketika ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) malam terakhir
dilangsungkan dengan penuh sukacita dan pengurapan. Ibadah ini sekaligus
menjadi penutup dari seluruh rangkaian KKR yang telah digelar selama 10 malam berturut-turut
di berbagai lokasi yang mencakup wilayah Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.
Adapun lokasi penutupan ini
bertempat di GPdI
Philadelphia Tanjung Kasuari Sorong, dimulai tepat pukul 19.00 WIT.
Sejak awal ibadah dimulai, suasana kemuliaan sudah terasa. Hadirat Tuhan
memenuhi ruangan, dan urapan Kuasa Roh Kudus melingkupi setiap umat yang hadir.
Di bawah pimpinan Worship Leader, Saudari Gabbriel Mangeber, puji-pujian
dinaikkan dengan penuh semangat dan kesungguhan hati, membuka pintu-pintu sorga
bagi hadirat Allah turun melawat umat-Nya.
Ratusan jemaat memenuhi gedung gereja, termasuk para
hamba-hamba Tuhan dari berbagai gereja di Kota dan Kabupaten Sorong. Tak
ketinggalan, kehadiran anak-anak mahasiswa dari Politeknik Pelayaran Kota Sorong
turut menambah semarak dan kekhusyukan ibadah malam itu. Mereka semua datang
dengan satu kerinduan yang sama: mengalami lawatan Tuhan secara pribadi.
Ibadah diawali dengan doa pembukaan
yang dipimpin oleh Pdt. Santo Napitupulu, mengundang hadirat Tuhan untuk
memenuhi setiap hati dan pikiran yang hadir malam itu. Suasana semakin
menggelora saat Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Stenly J. Piri, M.Th,
yang juga menjabat sebagai Sekretaris KP4 Pusat GPdI. Dengan gaya berkhotbah yang
penuh api Roh Kudus, beliau mengangkat tema kuat dari Injil Matius 22:14
— "Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Firman ini menjadi cermin bagi setiap pribadi untuk merenungkan kembali
panggilan dan tanggung jawab mereka di hadapan Tuhan.
Usai menyampaikan firman, Pdt. Stenly J. Piri, M.Th turun dari mimbar dan mengajak jemaat
yang rindu didoakan untuk maju ke depan. Suasana semakin dalam ketika altar
call dilanjutkan oleh Pdt. Ruddy F. Mangeber, S.Th, yang merupakan Ketua Komisi Daerah
Penginjilan (KDP3) GPdI Papua Barat Daya. Dengan penuh belas kasihan, beliau
menaikkan doa bagi umat yang haus dan lapar akan sentuhan ilahi.
Sementara itu, doa peneguhan firman Tuhan
dibawakan oleh Pdt. Jopie Kalangi, M.Th., M.Pd, selaku Sekretaris Majelis Daerah
GPdI Papua Barat Daya, yang menegaskan kembali bahwa setiap
firman yang telah ditabur akan berbuah dalam kehidupan setiap jemaat. Lalu, doa penutup
yang penuh wibawa dan sukacita dibawakan oleh Pdt. Lukas Marani, S.Th, Ketua Majelis Daerah GPdI
Papua Barat Daya.
Ibadah semakin penuh syukur
saat seluruh jemaat maju untuk memberikan persembahan kasih, sebagai
wujud syukur atas lawatan Tuhan yang luar biasa. Setelah itu, ucapan terima kasih
disampaikan oleh Pdt. Ruddy F. Mangeber, S.Th kepada semua pihak yang
telah turut ambil bagian — mulai dari panitia, tim musik, pelayan ibadah,
hingga jemaat — yang telah mendukung seluruh rangkaian kegiatan selama sepuluh
malam.
Sebagai puncak dari
kebersamaan malam itu, sambutan tunggal disampaikan oleh Pdt. Lukas Marani, S.Th,
yang menyampaikan rasa bangga, haru, dan apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada Komisi Daerah Penginjilan atas kerja keras, semangat, dan dedikasi
mereka dalam menyukseskan kegiatan besar ini. Beliau menegaskan bahwa pelayanan
yang dilakukan dengan hati yang murni akan selalu membuahkan hasil yang besar
bagi Kerajaan Allah.
Momen terakhir dalam ibadah
penutupan ini begitu menyentuh, ketika seluruh anggota Komisi Daerah Penginjilan
GPdI Papua Barat Daya mempersembahkan sebuah pujian bersama kepada
Tuhan. Lagu yang dinaikkan bukan sekadar melodi, tetapi menjadi
simbol dari kesatuan, semangat pelayanan, dan cinta mereka kepada Kristus yang
menjadi pusat dari seluruh pelayanan ini.
Dengan demikian, selesailah rangkaian KKR
10 malam yang menjadi berkat besar bagi umat Tuhan di Sorong
dan sekitarnya. Semua kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus yang telah
menyatakan diri-Nya dengan nyata dan berkuasa dalam setiap malam ibadah.
Soli Deo Gloria! Haleluya!
0 Komentar