Ibadah Perayaan Natal Jemaat GPdI Pelita Kota Sorong


Sorong 29 November 2024

Patutlah memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus pasalnya Jemaat GPdI Pelita Kota Sorong yang merupakan jemaat yang digembalakan oleh bapak Pdt. Menas Liline,S.Th ini telah melakukan ibadah perayaan natal. Ibadah perayaan natal yang terbilang lebih awal dirayakan.

Ibadah dimulai pukul 18:00 WIT (6 sore) lokasi pelaksanaan ibadah natal berlokasi di gedung gereja GPdI Pelita Kilo Meter 12 Kota Sorong Papua Barat Daya. Untuk jumlah jemaat dan tamu undangan yang hadir diperkirakan kurang lebih 100 orang. Ketua Majelis Daerah GPdI Papua Barat Daya (Pdt. Lukas Marani,S.Th) ikut menghadiri juga ibadah natal tersebut, selain itu diikuti juga dengan beberapa Biro-biro Majelis Darena GPdI PBD, juga gembala-gembala dari tiga wilayah baik wilayah kabupaten sorong, maupun wilayah sorong kota.

Ibadah belangsung sangat luar biasa doa pembukaan ibadah dibawahkan oleh Pdt. Albertina Imbiri, S.Th lalu ibadah dilanjutkan dengan puji-pujian kepada Tuhan, disana juga menampilkan beberapa persembahan pujian dari Jemaat GPdI Pelita Sorong diantarannya :
- Persembahan tari-tarian dari anak-anak sekolah minggu
- Persembahan Pujian dari seluruh Jemaat GPdI Pelita
- Persembahan Solo 
- Persembahan Fragmen/Suatu Drama kejatuhan manusia sampai kepada penyelamatan manusia yang di lakoni oleh seluruh Pemuda Remaja GPdI Pelita Sorong.


Dimalam natal yang kudus ini, terang kasih Tuhan bersinar begitu indah menghangatkan setiap hati yang dingin dan menjembatanisetiap jurang perbedaan. Natal adalah bukti cinta yang melampaui batas. Dalam kelahiran-Nya kita diajarkan untuk saling menerima, mengampuni, dan mencintai tanpa syarat. Biarlah kasih Tuhan mempersatukan kita.


Kebenaran Firman Tuhan disampaikan oleh Ketua Majelis Wilayah II Kota Sorong (Pdt. Corlinus Mayaut) ayat kebenaran Firman Tuhan terdapat dalam Kolose 3 : 12-14 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. 

Beliau menyampaikan bahwa ini adalah salah satu tema natal yang sangat tepat di tahun ini, ketika kita baru saja melakukan Pemilukada pada tanggal 27 November beberapa hari yang lalu sehingga kita semacam terperangkap dalam satu situasi atau keadaan yang terkotak-kotak. hari ini firman Tuhan datang mengingatkan kita bahwa hanya kasih Tuhanlah yang berkuasa mempersatukan kita kembali dari suatu perbedaan itu.
Surat Kolose ini ditulis oleh seorang Paulus ditujukkan kepada jemaat kolose, Kolose adalah kota kuno di Frigia, yang terletak di Likus, yaitu muara Sungai Meander. Kota ini terletak sekitar 19 kilometer di utara Laodekia, dan dekat jalan raya dari Efesus ke sungai Efrat.
Boleh dibilang suratan kolose ini ditulis oleh Paulus dalam sebuah keadaan ketika Paulus berada dalam situasi bukan yang nyaman dan enak, tetapi justru sebaliknya dia dalam keadaan terbelenggu. karena Papulus telah ditahan dan dipenjara di kota Roma. Surat ini ditujukan kepada para Orang Suci di Kolose, sebuah kota di Asia Kecil, sebelah timur kota Efesus. Paulus menulis surat ini setelah dikunjungi oleh Epafras, pemberita Injil dari Gereja di Kolose. Epafras memberi tahu Paulus bahwa orang-orang Kolose telah jatuh ke dalam kekhilafan. Dalam suratnya, Paulus mengoreksi mereka dengan mengajarkan bahwa penebusan datang hanya melalui Kristus.
Jika kita perhatikan dalam ayatnya yang ke-12 disana dikatakan bahwa "kenakanlah belas kasihan" berarti diatas semuanya itu saya dan sodara dipersatukan oleh karena kasih Kristus tidak ada yang lain demikianlah tutur beliau. kata kasih yang digunakan disini adalah bukan sembarang kasih melainkan kasih "AGAPE" kasih yang sangat kuat sekali kasih yang dimana Yesus pernah bertanya kepada rasul Petrus sampai tiga kali : Petrus apakah engkau mengasihi Aku? Injil Yohanes 21 : 15-17 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. Kalimat Yesus dalam ayat ini terkandung kasih yang begitu dalam apakah seorang Petrus benar-benar mengasihi Dia atau tidak.

Kasih agape adalah kasih yang tidak bersyarat, tanpa pamrih dan tidak mementingkan diri sendiri. Dalam tradisi Kristen, kasih agape identik dengan cinta Tuhan kepada umat-Nya.

Kasih merupakan jubah yang paling penting untuk dikenakan oleh umat Tuhan karena kasih menjadi bahan pengikat, yang mempersatukan segala perbedaan yang ada. Gambaran sederhananya seperti Indonesia, hidup di dalam beragam suku, budaya, kaum dan bahasa namun dipersatukan oleh Pancasila sebagai ideologi bangsa. Demikianlah kita sebagai tubuh Kristus, kita diciptakan dengan beragam perbedaan mulai dari berbeda peran, berbeda fungsi dan kedudukan, namun di atas dari perbedaan tersebut kita perlu mengenakan kasih sebagai pemersatu.

Di Kolose 3: 14 disampaikan pentingnya peran kasih di tengah tubuh Kristus. Demikian dikatakan, “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Pengikat di dalam ayat ini diartikan dengan “menyatukan bagian-bagian yang terpisah menjadi satu kesatuan”. Bisa dikatakan bahwa hal-hal yang sebelumnya dipandang berbeda kini tak lagi punya sekat perbedaan karena sudah dipersatukan oleh kasih Kristus.

Saat ini, kita mungkin hidup di tengah lingkungan yang berbeda dengan latar belakang kita, punya tetangga yang berisik, punya rekan kerja yang selalu berbeda pandangan, punya rekan bisnis yang selalu menuntut ini dan itu dan ada banyak lainnya. Tetapi Tuhan mau kita tetap mengenakan kasih untuk hidup berdampingan dengan mereka, belajar bersabar dan bertindak bijaksana untuk menunjukkan bahwa kasih Tuhan hidup di dalam kita. Tentu saja tidak akan pernah mudah untuk kita lakukan karena kita tidak akan pernah menjadi pribadi yang sempurna. Tetapi Tuhan yang memampukan kita melalui firman-Nya yang berkata supaya kita mengusahakan hal itu.

Doa selesai firman Tuhan dibawahkan oleh Pdt. Ayub Imbiri (Biro Misi GPdI Papua Barat Daya) Lalu ibadah dilanjutkan dengan prosesi pemasangan lilin natal.
- Pemasangan lilin natal pertama Ketua Majleis Daerah GPdI Papua Barat Daya (Pdt. Lukas Marani,S.Th)
- Pemasangan lilin natal kedua mewakili hamba-hamba Tuhan denominasi gereja (Pdt. Noldy Tuwo,S.Th)
- Pemasangan lilin natal ketiga alumni sekolah alkitab palembang (Pdt. Ferry Walangitan)
- Pemasangan lilin natal keempat ketua wilayah III kota sorong (Pdt. Alida Nababan)
- Pemasangan lilin natal kelima Pembicara (Pdt. Corlinus Mayaut/Ketua Wilayah II)
- Pemasangan lilin natal keenam mewakili komisi daerah remaja papua barat daya (Pdt. Abed Gea)
- Pemasangan lilin natal ketujuh mewakili tamu undangan (Bpk. Deky Kolompoy)
- Pemasangan lilin natal kedelapan ketua/pengurus ikatan tanah toraja (Bpk. Agus Pakanan, S.H)
- Pemasangan lilin natal kesembilan ketua PMTI rayon 8 kota sorong (Bpk. Edy Pagale)
- Pemasangan lilin natal kesepuluh ketua ikatan maluku (Bpk. Ampi Pieters)
- Pemasangan lilin natal kesebelas RT Santa Fe (Bpk. Alex Patiwael)
- Pemasangan lilin natal keduabelas ketua panitia natal (Ibu. Yeni Lumbantoruan)
- Pemasangan lilin natal ketigabelas Gembala Jemaat GPdI Pelita (Pdt. Menas Liline,S.Th)
- Pemasangan lilin natal keempat belas mewakili jemaat GPdI Pelita (Bpk. Yusuf Latulariu)
Lalu ibadah dilanjutkan dengan doa penutup dan sambutan tunggal oleh Ketua mejelis daerah GPdI Papua Barat Daya (Pdt. Lukas Marani,S.Th).
Tuhan Yesus Memberkati..!


Posting Komentar

0 Komentar