AKSI PEDULI LINGKUNGAN JEMAAT GPdI SHEKINAH HADIR MEMBERI WARNA BAGI RAJA AMPAT


10 Oktober 2025/Waisai Kabupaten Raja Ampat

"Iman yang Bergerak, Pelayanan yang Berdampak"
GPdI Shekinah Waisai Hadir Memberi Warna bagi Raja Ampat

Komitmen untuk memberi dampak nyata bagi masyarakat bukan sekadar wacana bagi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Jemaat Shekinah Waisai Kabupaten Raja Ampat. Lewat rangkaian kegiatan sosial yang terus dilakukan, gereja ini membuktikan bahwa pelayanan sejati melampaui batas mimbar menyentuh langsung kehidupan masyarakat dan menjawab kebutuhan nyata di tengah kota yang terus bertumbuh.

GPdI Shekinah hadir dengan semangat “Iman yang Bergerak”, terwujud melalui aksi-aksi konkrit seperti olahraga, bakti sosial, dan kepedulian lingkungan. Salah satu kegiatan unggulan yang telah menjadi identitas gereja ini adalah "Peduli Lingkungan", sebuah aksi nyata yang dilakukan secara rutin setiap Hari Jumat di berbagai titik strategis Kota Waisai.

Pada Jumat, 10 Oktober 2025, seluruh jemaat kembali turun tangan dalam kerja bakti massal di sepanjang Pantai WTC hingga kawasan Cottage Aska. Mereka membersihkan pesisir, mengangkat sampah, menyapu dedaunan, menata kawasan. Aksi ini bukan sekadar membersihkan, tapi juga menyadarkan: bahwa menjaga bumi adalah bagian dari ibadah.

Pendeta Yudhi Abdullah, M.Th Gembala Jemaat GPdI Shekinah, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap program Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, yaitu "JUMPA BERLIN" (Jumat Pagi Bersih Lingkungan), sekaligus sebagai wujud tanggung jawab moral gereja dalam menjaga ciptaan Tuhan. “Kami tidak ingin pelayanan berhenti di altar. Kami ingin gereja hadir di jalan-jalan kota, di pesisir pantai, di tengah masyarakat. Ini bentuk iman kami yang menyentuh bumi,” ujar beliau kepada Stafsus Infokom GPdI PBD.

Lebih dari sekadar bersih-bersih, aksi peduli lingkungan ini telah dilakukan sebanyak tiga kali, dan telah menjadi agenda rutin GPdI Shekinah. Tidak hanya menyasar area publik seperti trotoar dan taman kota, namun juga mengedukasi jemaat dan masyarakat tentang pentingnya kesadaran kolektif terhadap lingkungan.

Tak berhenti di situ, GPdI Shekinah juga terus menciptakan ruang ekspresi positif bagi jemaat melalui berbagai kegiatan kreatif dan inklusif. Pada 24 Agustus 2025, misalnya, digelar “Semarak Kemerdekaan”, sebuah pertandingan futsal internal antar warga jemaat — dari Bapak-bapak melawan Youth, hingga Ibu-ibu bertanding dengan Remaja Putri dan Sekolah Minggu. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa gereja tidak alergi terhadap kegiatan sekuler. Bahkan, Wakil Bupati Raja Ampat turut hadir membuka acara tersebut sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah.

Kemudian pada 30 September 2025, digelar pula "Semarak Shekinah Kreasi Sehari". Sebuah perayaan kreativitas jemaat yang dikemas dalam bentuk pasar kuliner, galeri souvenir, T-shirt shop, taman mini (Shekinah Garden), serta berbagai lomba edukatif seperti CCA, hafalan ayat dan cerita Alkitab untuk anak-anak. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan HUT ke-77 GPdI masuk di Tanah Papua, yang disambut hangat oleh Bupati, pimpinan OPD, dan tokoh-tokoh masyarakat.

Dengan semangat pelayanan yang inklusif dan partisipatif, GPdI Shekinah Waisai menunjukkan bahwa iman tidak hanya diukur dari ibadah dalam gereja, tetapi juga dari tindakan nyata yang membawa perubahan di tengah masyarakat. Bahwa menjadi terang dan garam dunia, bukan hanya slogan, melainkan gaya hidup.

Raja Ampat bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya. Melalui inisiatif gereja yang berdampak seperti ini, Raja Ampat juga dikenang karena orang-orang yang peduli — yang percaya bahwa pelayanan adalah aksi, bukan hanya kata. Dan GPdI Shekinah Waisai memilih untuk berada di garis depan gerakan itu.


Posting Komentar

0 Komentar